Industri Fashion di Indonesia: Siapa Paling Menguntungkan
Industri fashion di Indonesia merupakan salah satu sektor yang memiliki potensi besar untuk berkembang dan berkontribusi bagi perekonomian nasional. Menurut data dari Kementerian Perindustrian, industri fashion mampu berkontribusi sekitar 18,01% atau Rp 116 triliun pada tahun 2019.
Selain itu, industri fashion juga menjadi salah satu penghasil devisa terbesar dengan nilai ekspor sampai Juli 2018 mencapai US$ 8,2 miliar (Rp 122 triliun). Dengan angka-angka tersebut, tidak heran jika industri fashion di Indonesia mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah dan pelaku usaha.
Industri Fashion di Indonesia: Siapa Paling Menguntungkan
Namun, dari sekian banyak subsektor yang ada di industri fashion, mana yang paling besar pendapatannya? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu melihat beberapa aspek yang mempengaruhi pendapatan suatu subsektor, seperti permintaan pasar, daya saing, inovasi, dan adaptasi.
Berdasarkan aspek-aspek tersebut, kita dapat mengidentifikasi tiga subsektor yang paling besar pendapatannya di industri fashion di Indonesia, yaitu:
1. Industri Pakaian Jadi
Industri pakaian jadi adalah subsektor yang memproduksi pakaian yang siap pakai, baik untuk pasar domestik maupun internasional. Industri pakaian jadi mencakup berbagai jenis pakaian, seperti busana muslim, pakaian kasual, pakaian formal, pakaian olahraga, pakaian dalam, dan lain-lain. Industri pakaian jadi memiliki pendapatan yang paling besar di industri fashion di Indonesia karena beberapa alasan, antara lain:
– Permintaan pasar yang tinggi
Indonesia memiliki jumlah penduduk yang besar dan beragam, sehingga kebutuhan akan pakaian juga bervariasi. Selain itu, Indonesia juga memiliki pasar ekspor yang luas, terutama ke Amerika Serikat, yang merupakan pangsa pasar utama ekspor pakaian jadi Indonesia dengan nilai US$ 3,87 miliar atau sekitar 56,13% dari total ekspor.
– Daya saing yang kuat
Industri pakaian jadi Indonesia memiliki keunggulan kompetitif dalam hal kualitas, harga, dan variasi produk. Industri pakaian jadi Indonesia juga mampu memenuhi standar internasional, seperti sertifikat halal, sertifikat lingkungan, dan sertifikat kesehatan. Industri pakaian jadi Indonesia juga terus berinovasi untuk mengikuti tren dan selera konsumen, baik lokal maupun global.
– Adaptasi yang cepat
Industri pakaian jadi Indonesia mampu beradaptasi dengan perubahan situasi, seperti pandemi Covid-19 yang mengubah perilaku konsumen. Industri pakaian jadi Indonesia beralih dari produksi pakaian biasa menjadi produksi pakaian yang berkaitan dengan kesehatan, seperti masker, baju hazmat, dan baju isolasi. Industri pakaian jadi Indonesia juga memanfaatkan teknologi digital untuk melakukan pemasaran dan penjualan secara daring.
2. Industri Tekstil
Industri tekstil adalah subsektor yang memproduksi bahan baku untuk industri pakaian jadi, seperti benang, kain, dan serat. Industri tekstil juga memiliki pendapatan yang besar di industri fashion di Indonesia karena beberapa alasan, antara lain:
– Permintaan pasar yang stabil
Industri tekstil memiliki permintaan pasar yang stabil karena merupakan bahan baku untuk industri pakaian jadi, yang selalu dibutuhkan oleh konsumen. Selain itu, industri tekstil juga memiliki pasar ekspor yang cukup besar, terutama ke negara-negara Asia, seperti Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, dan India.
– Daya saing yang meningkat
Kemudian, industri tekstil Indonesia terus meningkatkan daya saingnya dengan melakukan perbaikan kualitas, efisiensi, dan produktivitas. Industri tekstil Indonesia juga berupaya untuk mengurangi ketergantungan pada impor bahan baku, seperti kapas, dengan mengembangkan bahan baku lokal, seperti serat alam dan serat sintetis. Industri tekstil Indonesia juga berinvestasi pada teknologi terbaru, seperti mesin canggih, sistem otomasi, dan sistem informasi.
– Adaptasi yang progresif
Dan industri tekstil Indonesia mampu beradaptasi dengan perkembangan industri 4.0, yang mengintegrasikan teknologi digital, fisik, dan biologi. Industri tekstil Indonesia menjadi salah satu dari lima sektor manufaktur yang diprioritaskan pengembangannya dalam peta jalan Making Indonesia 4.0. Industri tekstil Indonesia diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah, diversifikasi produk, dan keterlibatan rantai pasok global.
Kesimpulan
Industri fashion di Indonesia memiliki dua subsektor yang paling besar pendapatannya, yaitu industri pakaian jadi, dan industri teksti. Kedua subsektor ini memiliki permintaan pasar yang tinggi, daya saing yang kuat, dan adaptasi yang cepat.
Selain itu, subsektor ini juga terus berinovasi dan berkembang untuk menghadapi tantangan dan peluang di era industri 4.0. Dengan demikian, industri fashion di Indonesia dapat menjadi salah satu sektor andalan bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Bagaimana menurut kamu? Kira-kira ada sektor lain di industri fashion di Indonesia yang menurut kamu paling besar pendapatannya? Yuk komen di bawah!