Fashion Ternama
Style

Brand Fashion Ternama di Indonesia yang Gagal di Pasaran

Fashion Ternama

Brand Fashion Ternama di Indonesia yang Gagal di Pasaran

Indonesia adalah negara yang memiliki pasar yang besar dan potensial bagi brand fashion internasional. Banyak brand fashion terkenal di dunia yang mencoba untuk menembus pasar Indonesia dengan berbagai strategi dan inovasi. Dan biasanya, brand fashion ternama di Indonesia  tersebut juga memiliki kualitas yang terbaik. https://sihokibet.store/

Namun, tidak semua brand fashion berhasil bertahan dan berkembang di Indonesia. Beberapa brand fashion ternama bahkan harus mengalami kegagalan dan menutup operasionalnya di Indonesia. Apa saja brand fashion ternama di Indonesia yang gagal di pasaran ? Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Roberto Cavalli, Nando’s, dan Petronas: Brand Fashion yang Gagal karena Kekuatan Merek Lokal

Salah satu brand fashion yang gagal di Indonesia adalah Roberto Cavalli. Brand fashion asal Italia ini dikenal dengan desainnya yang glamor dan mewah. Roberto Cavalli masuk ke Indonesia pada tahun 2012 dan membuka toko pertamanya di Plaza Indonesia.

Namun, brand ini tidak mampu bersaing dengan brand lokal yang lebih terjangkau dan sesuai dengan selera konsumen Indonesia. Roberto Cavalli akhirnya mengajukan kebangkrutan pada April 2019 dan menutup tokonya di Indonesia.

Selain Roberto Cavalli, ada juga brand fashion asal Afrika Selatan yang bernama Nando’s. Brand ini berfokus pada bidang kuliner dengan menu andalan ayam peri-peri. Nando’s masuk ke Indonesia pada tahun 2000-an dan sempat memiliki beberapa cabang di Jakarta.

Dan brand ini tidak bisa bertahan lama karena harganya yang mahal dan kurangnya inovasi. Nando’s akhirnya menutup semua cabangnya di Indonesia pada tahun 2010. Brand fashion lain yang gagal di Indonesia adalah Petronas. Brand ini bukanlah brand fashion dalam arti sebenarnya, tetapi merupakan perusahaan bahan bakar asal Malaysia.

Petronas masuk ke Indonesia pada tahun 1990-an dan sempat memiliki beberapa SPBU di beberapa kota. Namun, brand ini kalah saing dengan perusahaan lokal seperti Pertamina, Shell, dan Total. Petronas akhirnya menghentikan operasionalnya di Indonesia pada tahun 2012.

2. Walmart dan 7-Eleven: Brand Fashion yang Gagal karena Kurang Menyesuaikan Diri dengan Pasar Indonesia

Brand fashion yang gagal di Indonesia selanjutnya adalah Walmart. Brand ini merupakan ritel raksasa asal Amerika Serikat yang menjual berbagai produk, termasuk pakaian. Walmart masuk ke Indonesia pada tahun 1990-an dan membuka beberapa toko di Jakarta dan Surabaya.

Namun, brand ini tidak bisa menyesuaikan diri dengan permintaan pasar Indonesia yang memiliki daya beli yang rendah. Walmart juga kalah bersaing dengan ritel lokal seperti Matahari, Ramayana, dan Hypermart. Walmart akhirnya menutup semua tokonya di Indonesia pada tahun 1998.

Brand fashion selanjutnya yang gagal di Indonesia adalah 7-Eleven. Brand ini merupakan toko waralaba asal Jepang yang terkenal dengan produk minuman slurpee. 7-Eleven masuk ke Indonesia pada tahun 2009 dan menjadi tempat nongkrong favorit anak muda.

7-Eleven menyediakan fasilitas WiFi gratis dan berbagai produk makanan dan minuman. Namun, brand ini tidak bisa mengimbangi biaya operasional yang tinggi dan persaingan yang ketat. 7-Eleven juga mengalami masalah perizinan dan regulasi. 7-Eleven akhirnya menutup semua cabangnya di Indonesia pada tahun 2017.

3. Forever 21: Brand Fashion yang Gagal karena Persaingan yang Ketat dan Masalah Keuangan

Forever 21 merupakan brand fashion asal Amerika Serikat yang dikenal dengan produk-produk fast fashion yang trendi dan terjangkau. Forever 21 masuk ke Indonesia pada tahun 2011 dan membuka beberapa toko di Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Brand ini sempat menjadi favorit kalangan anak muda yang ingin tampil modis dengan harga murah.

Namun, Forever 21 tidak bisa mengimbangi persaingan yang ketat dengan brand lokal maupun internasional lainnya. Brand ini juga mengalami masalah keuangan dan hukum di beberapa negara. Forever 21 akhirnya mengajukan perlindungan kebangkrutan pada September 2019 dan menutup semua tokonya di Indonesia pada akhir tahun itu.

Itulah beberapa brand fashion ternama di Indonesia yang gagal di pasaran. Kegagalan brand fashion ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kurangnya penyesuaian dengan pasar Indonesia, kalah bersaing dengan brand lokal, atau kurangnya inovasi.

Brand fashion yang ingin masuk ke Indonesia harus memperhatikan karakteristik dan preferensi konsumen Indonesia agar bisa bertahan dan berkembang. Semoga informasi ini bermanfaat, dan bisa menambah pengetahuanmu, khsusnya dalam tema fashion dan style. Sampai jumpa pada ulasan menarik lainnya.